Postingan

Memori Baik dari Masa Putih Abu-Abu

Gambar
Banyak orang bilang, masa SMA adalah masa yang paling indah. Paling membahagiakan. Bagiku pribadi, masa SMA bukan lah masa yang 'paling' indah, namun tetap memiliki kesan dan tempat tersendiri di hatiku. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang telah terlibat di dalamnya; Guru Geografi yang membukakan jalan menuju impian dan kehidupan kuliahku, Guru PKN yang sangat suportif (guru terbaik dan terkeren yang pernah kukenal!), teman-teman satu angkatan di organisasi yang kuikuti, beberapa teman satu kelas yang banyak membantuku selama sekolah, dua teman belajar saat aku memutuskan lintas jurusan untuk UTBK, serta keempat teman dekat yang paling banyak membuatku tertawa dengan lelucon-lelucon mereka yang sering kali tidak masuk akal itu.  Hingga detik ini, aku masih berhubungan baik dengan mereka semua. Meski jarang bertemu, bahkan ada yang sudah tidak pernah bertemu lagi denganku, kami masih sesekali saling menunjukkan keberadaan dan dukungan lewat hal-hal kecil d...

Jernih

Gambar
  1 Januari 2025 Katanya, setiap orang memiliki keberuntungannya masing-masing dalam hidup. Selama ini aku menyadari bahwa keberuntungan di hidupku salah satunya adalah dalam hal pertemanan. Alhamdulillah , aku selalu dikelilingi oleh teman-teman yang sangat baik. Mereka selalu ada di belakang badanku, mendukung impian-impian dan segala hal yang kulakukan demi merasa bahagia, juga bersedia menjadi tempat persinggahan ketika aku sedang tidak dalam keadaan yang baik. Mereka ada di sana, menemani dan menjagaku dari belenggu keterpurukan. Sederhananya, aku merasa diterima. Aku sangat menyayangi mereka. Aku sadar, bertemu dengan orang-orang yang tulus menyayangi kita itu bukan hal yang mudah. Jadi, sebisa mungkin aku menjaga mereka untuk tetap ada di hidupku. Selama mungkin. Cukup banyak di antaranya yang sudah berteman denganku selama lebih dari 8 tahun, bahkan hingga belasan tahun. Aku sangat sangat bersyukur atas hal tersebut. Tapi, sepertinya Tuhan hendak mengingatkanku kalau segala...

September 2002: Dunia Menyambut Kelahirannya

Gambar
     Sembari membilas busa dari sabun cuci muka yang menempel di wajahku, tiba-tiba terlintas di pikiran bahwa dalam hitungan hari, aku akan menginjak usia 22 tahun. Aku segera duduk di meja belajarku, menyalakan laptop, dan memutar sebuah playlist dengan judul " Contemplation Melod y" dari aplikasi streaming musik. Kembali kubuka salah satu tulisan yang sudah lama tersimpan sebagai draft di blogku, berjudul "September 2002: Dunia Menyambut Kelahirannya". Sama seperti empat tahun lalu saat aku pertama kali hendak menulisnya, aku masih tidak tahu apa yang harus kutulis. Bukan tidak mempunyai bahan untuk ditulis, tetapi karena saking banyaknya hal-hal yang berenang di pikiranku, aku tidak tahu harus memulainya dari mana. Maka dengan kebuntuan itu, aku mencari contoh pertanyaan-pertanyaan untuk refleksi diri di mesin pencari. Aku akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memikirkan segala hal yang telah terjadi selama 22 tahun aku hidup.   "Hal a...

Perjalanan Menuju Akhir

Gambar
Kali ini akan benar-benar jadi yang terakhir, katamu, kataku. Kita menyepakati. Kalimat demi kalimat saling bersautan lewat sambungan telepon yang menjadi saksi bisu  malam panjang itu. Diucapkan dengan suara yang setengah mati dipaksa agar tidak terdengar gemetar. Agar lawan bicara di seberang telepon tidak menyadari tangisan yang berusaha ditahan. Padahal, keduanya hanya berpura-pura tidak tahu.   Setelah ini tidak perlu saling mengabari, tidak usah saling mencari maupun peduli lagi. Kalau rindu, ingin tahu, masih sayang, ditahan saja. Walau rasanya benar-benar menyiksa, tahan saja. Setidak tahan apapun, tahan saja. Tapi, sebelum hari itu tiba, mari menjalani hari-hari seperti biasanya. Kalau bisa, dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sebelum bab terakhir dari cerita yang rumit ini benar-benar ditutup. Sebelum tidak ada lagi kesempatan untuk menjadi 'kita' di antara kamu dan aku. Adalah sebuah kesempatan besar untuk benar-benar mengakhiri semuanya dengan tidak berada di kota ...

Perayaan Hari Kasih Sayang

Gambar
" Gue cuma pengen apapun yang gue rasain, sesepele apapun penyebabnya juga, gue pengen semua perasaan gue divalidasi dan diakuin kalau emang gapapa. Gapapa merasa kayak gitu. Gue boleh sedih, gue boleh bodoh, gue boleh marah karena hal kecil, gue boleh merasakan apapun. Semua perasaan gue valid. Gue cuma pengen denger kalimat kayak gitu. Dan gue nggak berani untuk ngomong ke siapapun.... "  Hari kedua bulan Maret 2023. Langit mulai gelap. Aku dan Punkpunk, si motor kesayangan, melaju cukup kencang di jalanan Kota Jogja yang kala itu tidak terlalu lengang. Kalimat-kalimat yang kurekam sambil terisak di ponselku pada hari kasih sayang sebulan yang lalu itu terus terngiang. Bagai berenang di kepala. Tempat yang hendak kutuju adalah salah satu universitas swasta yang menyediakan layanan konseling bersama psikolog. Aku telah membuat janji temu sejak satu minggu sebelumnya. Ini adalah kali pertama aku melalukan konseling dengan psikolog secara offline , setelah sebelumn...

Sesungguhnya Cinta Itu Apa?

Gambar
Cinta... Aku tidak tahu banyak hal tentang cinta. Bahkan, mungkin sebenarnya aku tidak tahu apa-apa. Kurasa setiap manusia di bumi pernah mencintai sesuatu setidaknya sekali selama hidupnya. Mungkin saja mencintai diri sendiri, Tuhan, keluarga, teman, lawan jenis, hewan peliharaan, dan banyak lainnya. Karena ada begitu banyak hal di dunia yang bisa membuat kita jatuh cinta. Hal-hal yang remeh sekalipun. Cinta yang kutahu adalah tentang penerimaan. Apa pun yang terjadi, bagaimana pun keadaannya, sekali pun ia menunjukkan warna aslinya, cinta mengaburkan batasan seseorang dan membuatnya bisa menerima semua itu. Jika seseorang sungguh-sungguh mencintaimu, dia akan membuatmu merasa aman untuk menjadi dirimu sepenuhnya saat sedang bersamanya. Tanpa takut akan penolakan. Tanpa takut merasa dihakimi. Jika tidak demikian, barangkali sejak awal ia telah keliru untuk menunjukkan rasa cintanya itu, atau cintanya memang sudah tak ada di sana lagi. Ya, cinta bisa menghilang. Sebagaimana...

Menutup Bab Akhir Cerita

Gambar
Setengah tahun, waktu yang cukup singkat untukku yang berharap suatu hubungan bisa bertahan selamanya. Dalam periode yang singkat itu, ada begitu banyak hal yang terasa baru untukku. Rasanya seperti kembali mempelajari diriku sendiri dan manusia lain. Sebuah tugas yang menurutku sama sekali tidak mudah. Satu hal lain yang baru kuketahui ialah jatuh cinta terkadang bisa membuat seseorang menjadi cukup altruistik. Mementingkan orang yang dicintainya di atas dirinya sendiri. Aku bukan seorang ahli yang punya pemahaman tentang hal ini. Namun, barangkali itu juga salah satu bentuk cinta. Ketika porsinya sudah terlalu berlebihan, aku baru menyadari (atau baru berani untuk mengakuinya?) kalau aku sudah meninggalkan diriku sendiri terlalu jauh di belakang. Kami mengakhirinya pada malam menjelang pagi. Ketika aku terbangun keesokan harinya, rasanya seperti sedang bermimpi. Semua percakapan yang terjadi semalam tidak terasa nyata. Aku baru menangis beberapa saat setelahnya. Rasa saki...

Now Playing: Diri by Tulus

Gambar
TW/Sensitive Content 31 Juli 2022 The amount of hate I have towards myself is scary. Aku mencari cutter di antara tumpukan barang-barangku dan menggenggamnya erat begitu berhasil menemukannya. Sambil terus menangis, aku mencoba menggoreskannya satu kali di pergelangan tangan kiriku. Segala pemikiran buruk terus berdatangan memenuhi kepala, bagai bersuara membujukku untuk mengakhiri semuanya. Karena tidak memiliki keberanian, aku berakhir hanya mencoret-coret pergelangan tangan kiriku dengan spidol berwarna merah. Seperti yang biasa kulakukan ketika pikiran untuk menyakiti diri kembali menghampiriku. Beruntungnya, dia mengetahui kondisiku secara tidak sengaja. Dia mengirimiku pesan, menanyakan keadaanku. Dia juga menelepon, mengajakku keluar untuk menemaninya membeli air minum. Aku mengiyakan, seperti biasanya. Tidak lama setelah itu, dia menjemputku. Menanyai aku ingin pergi ke mana karena sebenarnya dia tidak ingin membeli air minum. Selama perjalanan, tangan kirinya berka...