Kami Sadar, Jadi Tutup Mulut Kalian

MAMAMOO’s Hwasa once said:

“You’re really unique and sing very well, but you’re fat and not pretty. Bastards. However, these words became a big turning point in my life. That day I ran home crying and lay in front of my computer and was bawling when I suddenly wanted to see a concert video that I downloaded before. So I turned that video on, and watched it continously, crying all night. Soon, I found myself promising this: If I don’t fit into this generation’s standard of beauty, then I will have to become a different standard.”

Hidup sebagai orang dengan kelebihan berat badan dan wajah penuh jerawat seperti ini membuatku kenyang sekaligus muak dengan berbagai bentuk body shaming dan ejekan fisik lainnya. Aku mulai kelebihan berat badan setelah menstruasi pertamaku, nafsu makanku tiba-tiba menjadi meningkat drastis. Kalau jerawatan sejak aku kelas 9 SMP, sekitar akhir tahun 2017. Di tahun itu juga aku baru berkenalan dengan yang namanya stress, cemas, dan kawan-kawannya yang jahat. Mungkin tanpa kusadari, aku pernah mengalami itu sebelumnya. Tapi belum paham, ini ‘tuh jenis perasaan apa?

Karena perubahan fisikku yang downgrade ini, aku jadi tidak memiliki kepercayaan diri untuk bertemu dengan orang-orang yang sudah mengenalku sejak dulu dan lama tidak bertemu. Menghindari acara reuni adalah pilihan terbaikku.

Basa-basi semacam, “Kok kamu gendutan sih sekarang?” telah menjadi hal yang langganan kudengar. Ironisnya, kalimat tidak mengenakkan semacam itu juga pernah datang dari orang-orang terdekatku. Teman-teman dekat, bahkan keluarga. Mungkin mereka tidak bermaksud begitu dan tidak sadar jika perkataannya tersebut menyinggungku. Bisa jadi mereka menyesal setelah berkata seperti itu? Siapa yang tahu? Mungkin aku pun pernah mengatakan hal yang serupa tanpa kusadari.

Kita memang memiliki hak untuk bebas berpendapat tentang apa pun, tapi kurasa ada hal-hal yang baiknya tidak disampaikan, simpan saja untuk diri sendiri. Tidak semua orang lantas termotivasi setelah direndahkan, ada yang justru semakin merasa down. Karena mentalitas setiap orang berbeda, tidak bisa disamaratakan seperti itu.

Kita tidak tahu seberapa sulitnya usaha seseorang untuk bisa menerima dan mencintai dirinya sendiri. Menerima diri sendiri juga bukan berarti tidak berusaha untuk memperbaiki diri. Aku telah berkali-kali mencoba menurunkan berat badan dan menabung untuk membeli berbagai macam produk skin care. Meskipun selalu berujung gagal, aku terus mencoba lagi, lagi, dan lagi. Setidaknya agar aku tidak terlalu merasa bersalah terhadap diri sendiri.

Sampai saat ini pun aku masih belum berhasil, masih sering mengalami trial and error, terkadang merasa insecure, dan masih mencoba untuk tetap menjaga kewarasanku dari omongan-omongan jahat orang lain.

Aku sadar betul fisikku tidak memenuhi standar kecantikan orang-orang yang entah standar itu dibuat untuk apa, tapi tidak ada yang punya hak atas tubuhku selain diriku sendiri.

Untuk siapa pun yang masih sering merasa insecure dengan tubuhnya, aku tidak bisa memberi kalian kata-kata penyemangat untuk menghilangkan perasaan insecure tersebut. Aku hanya ingin bilang, kalian tidak sendirian, kok. Semangat, ya!


*Peluk*

Komentar

  1. Semua org punya sulitnya masing2 ya .. gw heran si sbg org yang gak gtu gampang ngasih pendapat bahkan pas kerja kelompok heran bgt org bisa segitunya komen ke org lain. Pada kenytaan nya emg yg cantik yg dianggap baik. Tapi gak gtu juga lah manusia. Makasih ya din kata2 lo tuh emg pnting banget. Dlm pandangan gw itu hal terbaik untuk bisa mengungkapkan bkn mksd menyinggung mereka tapi buat memeluk yang punya rasa sama.
    -ita

    BalasHapus
    Balasan
    1. *sending lots of virtual hugs*tengkyuu, ta!💓

      Hapus
  2. HI! wihii baca ini jadi ngerasaa diingetin, kitaa emang boleh sakit hati tapii inget jugaa kitaa mungkin jugaa pernah ngelakuin hal samaa, tapiiii bukan artinyaa gak sakit. yang paling bener yaa seperti judul, seenggak2nyaa dirumah kitaa kan punya kaca, kalau tadinyaa kita gak masalah punyaa jerawat tiba2 karena ucapan seseorang itu malah jadi masalah itu yang buruk. iyaa, mencintai diri sendiri itu bukan artinya kita mebiarkan dan gak berubah, tapi berubah itu perlu usahaa yang gak kecil itu jauh dari sederhana. karena jatuh cinta sama diri sendiri gak semudah jatuh cintaa samaa cowo yang abis solat jumat pake baju koko putih trs masih sarungann wkwkw

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

September 2002: Dunia Menyambut Kelahirannya

Memori Baik dari Masa Putih Abu-Abu

Am I Good Enough?